Senin, 15 Agustus 2022

A. Pola Berpikir

 A. Pola Berpikir

1. Konsep Ide atau Gagasan 

     Ide atau gagasan yang dihasilkan dari proses berpikir secara panjang dan matang bisa disebut dengan penalaran . Penalaran dapat memberikan solusi alternatif yang lebih matang. Sebaiknya ,ide atau gagasan dapat memberikan manfaat , antara lain:

Dapat menjadi solusi alternatif pemecahan masalah.

Memberikan pesan aktif dan positif bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain.

Melahirkam konsep dan dinamika baru dalam hal teknologi pengetahuan, dan keterampilan.

Membuat terobosan baru yang dapat membantu masyarakat.

Mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru.

Memberikan contoh dan teladan bagi orang lain.

Tidak bertentangan dengan peraturan perundang, agama, dan norma-norma sosial kemasyarakatan.

     Terkadang ide tidak langsung dituangkan dalam sebuah tindakan nyata, tetapi masih sebatas bayangan yang disimulasikam secara mendalam, berbekal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Sebagai contoh, bagaimana membuat progam perulangan untuk menampilkan bilangan ganjil dari angka 1 sampai 100.000? Tentunya otak akan berpikir tentang metode perulangan yang akan digunakan, akan menggunakan for, while, atau do...while. Otak akan menyimulasikan perbandingan teknik looping yang akan efektif dan mudah diterapkan, serta struktur penyeleksian yang akan digunakan untuk memfilter dan mencetak bilangan ganjil selama looping terrsebut.

     Simulasi dalam otak tersebut bisa dikategorikan sebagai berpikir logis dan sistematis sehingga memunculkan ide atau  gagasan tentang pemecahan masalah, yang kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan kode progam yang dapat dikompilasi. Keberhasilan ide atau gagasan akan diuji setelah dilakukan implementasi.

2. Teknik Memetakan Ide

     Kompleksitas permasalahan yang ditemui harus diimbangi dengan visualisasi penjabaran ide atau gagasan secara detail, jelas, dan mudah dibaca. Selain memudahkan penelusuran histori dan runtutan alur ide visualisasi rancangan ide dapat menjadi bahan evaluasi dan panduan bagi orang lain. Tahapan untuk mengategorikan, menjabarkan, dan menggambarkan ide dalam sebuah sistem pemetaan dapat pada babarapa tahapan berikut.

a. menentukan pokok permasalahan yang akan dijadikan tema dan ide utama. Temayang dijadikan              sebagai ide atau gagasan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.

    1) Tema yang bersifat memaparkan sebuah kondisi.

    2) Tema yang memaparkan beberapa alternatif pemecah masalah.

    3)Tema yang menjelaskan komponen pembentuk dari ide yang dijelaskan.

b. setelah menentukan pokok tema atau ide utamanya,Anda harus menjelaskan komponen pendukungnya,yaitu dengan menulis subtema yang akan dijelaskan elemen penjelasnya.

c. dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub tema item yang mungkin sehingga lebih lengkap dan detail.

d. rangkaian ide utama dan subtema harus saling terhubung secara logika dan mewakili proses berpikir yang divisualisasikan.

     Pada awalnya, metode pemetaan ide (peta minda) masih dilakukan secara manual dengan kertas, tetapi kini anda dapat menggunakan aplikasi, seperti freemind, XMind, dan MindMaple untuk mempermudahnya. Dengan memvisualisasiakan serta memetakan ide-ide dalam otak, dapat memberikan dampak positif seperti berikut.

a. Membuat poin-poin penting dalam ide.

b. Menguraikan secara detail langkah atau tahapan dalam ide tersebut.

c. Menyeimbangkan,menyelaraskan, serta menyinergikan pola kerja otak kanan dan kiri.

d. Memudahkan dalam mengiventarisasi kebutuhan-kebutuhan dalam aktifitas atau organisasi.

e. Memperbaiki sistem desain dan urutan struktur organisasi, alur bisnis, logika pemrograman dan lainnya.

f. Menjadi pedoman dalam menentukan penyelesaian masalah sejenis.

Langkah-langkah yang harus dilakikan ketika memetakan ide atau membuat kerangka penjelasan, yaitu sebagai berikut.

a. Menentukan tema utama yang dijadikan subjek ayau judul pengenbangan peta.

b. Indentifikasi setiap cabang-cabang yang mungkin ada di dalam tema tersebut, seperti kegiatan yang mungkin dilakukan,substruktur organisasi yang dapat dibuat dan lainnya.

c. Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub item yang mungkin akan muncul sehingga lebih lengkap dan detail.

3. Konsep Algoritme

     Algoritme sebenarnya berasal dari kata "alogorism" yang mengandung pengertian  cara membuat metode penyelesaian masalah secara logis, runtut, dan sistematis dalam waktu secepet mungkin. Ketika teknisi komputer melakukan perbaikan laptop yang layar monitornya tidak menyala, ia pasti memiliki ide-ide dalam benaknya untuk menguji penyebab kerusakan tersebut. Ide-ide tersebut tersusun secara sistematis dan logis sehingga menghasilkan keputusan akhir yang dapat mengidentifikasi penyebab kerusakan tersubut. Hal ini yang disebut dengan algoritme, ada nilai masukan (masalah) kemudian proses seleksi dan alalisis, serta diakhiri dengan pengambilan keputusan untuk menampilkan keluaran.

     Algoritme merupakan serangkaian proses atau aturan yang disusun dan diurutkan secara sistematis dan logis untuk menyelesaikan permasalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

G. Berpikir Algoritmik

  G. Berpikir algoritmik 1. Jenis data dalam penelitian      Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikir dalam menyelesai...